Welcome to our website !

DaniaDanDunia

"For every Action There is an Opposite Re-Action"
atau
"Untuk setiap gaya, selalu ada gaya balik yang berlawanan dan besarnya sama"

Third Law of Motion-Sir Issac Newton


Kata kata itu pertama kali gue denger pas SMP kelas 8. Masih jelas di memori gue mukanya pak Mufti ngomong itu di tengah tengah kelas. Kenapa nggak di depan kelas? Karena kelas gue bentuknya letter U. Oke, ini nggak penting sebenernya.

Disitu gue mulai mencerna maksud hukum newton yang ketiga ini apa. Lalu pak Mufti mulai ngejelasin dengan perumpamaan gesekan gesekan yang pada saat itu nggak bisa gue cerna. Pada saat itu gue beranggapan bahwa guru kayak Pak Mufti nggak cocok buat gue. Dia terlalu pintar dan kata katanya susah masuk otak gue. Sedikit demi sedikit gue mulai ngerti. Tapi kalau misalnya gue nonjok tembok, apa tembok itu bakal nonjok gue balik? Kan engga. Mulai pusing lagi deh gue.

Karena saat itu gue ngerasa kalau hal yang kayak gini nggak perlu dipikirin, ya gue abaikan gitu aja. Bertahun tahun kemudian, entah mengapa kata-katanya Sir Issac Newton kembali ngisi otak gue.

Hal yang sering gue lakukan menjelang tidur adalah melamun, gue bisa ngelamunin apa aja. Mulai hal yang penting sampai hal yang nggak penting sekalipun. Dan tiba-tiba kata-katanya Sir Issac Newton terlintas lagi di kepala gue, padahal udah bertahun tahun lamanya dari hari dimana gue tau pertama kali hukum newton 3.

Kata-kata itu terus terusan ada di otak gue. Setelah gue pikir pikir kata-kata itu bukan sekedar hukum fisika yang cuma berlaku pas pelajaran aja. Hukum Newton 3 bukan sekedar kata-kata yang harus dihafalin ketika ujian tapi kata kata yang juga harus diterapkan di kehidupan kita.

Saat kita melakukan sesuatu, pasti ada timbal balik. Usaha yang kita lakukan akan berbanding lurus dengan hasil yang kita dapatkan nantinya. Yap, aksi berbanding lurus dengan reaksi.
Untuk mendapatkan hasil atau reaksi yang maksimal, tentunya aksi atau usaha yang kita lakukan harus maksimal juga.

Dan itu yang gue pikirkan hingga akhirnya, hukum newton 3 jadi motto hidup gue sampai sekarang ini.... yes, for every action there is an equal opposite re-action. Thanks Sir Issac Newton.
Hidup nggak selalu seperti apa yang kita inginkan.
Manusia pasti punya mimpi, at least keinginan. Sadar atau nggak, dengan pieces of dream kita bisa ngebangun dunia fantasi kita sendiri. Ngalamin nggak sih kalau kita lagi ngelamun, kita suka senyum senyum sendiri. Iya kan?

Andaikan lo jadi arsitek, pasti lo ngerancang rumah idaman lo selengkap lengkapnya, sebagus bagusnya kan? Begitu juga mimpi, pasti lo pengen jadi orang yang sukses se sukses suksesnya dan bahagia sebahagia bahagianya. Mimpi itu otomatis ngebangun target di otak lo. Mimpi itu juga yang bikin lo jadi semangat untuk menjadi lebih baik demi meraih mimpi lo. Semua usaha bakal lo lakuin demi mimpi lo, bahkan bakalan lo perjuangin setengah mati.

Dan apa yang terjadi kalau dalam waktu singkat mimpi yang udah lo susun hancur, rumah idaman lo hancur dalam waktu beberapa detik.

Itu yang sempet gue rasain.

Bertahun tahun gue ngebangun mimpi buat bisa ada disana, bisa pake almamater hijau toska, setiap malam sabtu bisa ke lembang, dan banyak hal lainnya yang udah gue bangun dalam jangka waktu bertahun tahun. Itu semua hancur dalam waktu beberapa detik.
"Anda tidak diterima di Institut Teknologi Bandung"
........................................................
.......................................................
............................................................
Dan gue kehabisan kata kata buat ngejelasin gimana perasaan gue saat itu.

Tapi sampai kapan sih gue mau besedih sedih ria?
Gue sempet ngerasa Tuhan itu nggak adil, usaha udah, berdoa selalu. Lalu apa lagi? Kenapa bisa begini? Berhari hari bahkan berminggu minggu gue nyari jawabannya.
Bahkan sampai gue berangkat ke kota Yogyakarta, gue belum nemu jawabannya.

Dan hari hari di Yogyakarta pun dimulai. Beda deh semuanya.
Hari hari di sini, udah pernah gue jelasin di postingan gue yang sebelum sebelumnya.

Tapi hari nggak selalu buruk juga kan? Selalu ada hari dan ada cerita yang menarik untuk dimulai, kan?

Banyak cerita yang lumayan bikin gue tertegun......

Saat itu gue lagi training motivation di gedung teknik kimia.
Dan gue malah ngobrol sama temen temen laskar gue. Saat itu gue lagi ngerasa orang paling poor sedunia. Gue ngeluuuuuuuhhhhhhh mulu kerjanya.
Sampai sampai............
M : Emang kamu disana dikasih mobil ya, Dan, kalo di bogor?
D : Iya, Mar.
M : Terus bensinnya dikasih?
D : Iya, biasanya kalo mau pake tinggal pake aja udah diisiin.
M : Hmmm gitu, kalo aku biasanya jalan dari rumah ke sekolah. soalnya kalo naik angkutan umum lumayan 2000 sekali naik. Kan lumayan tuh buat ditabung.
D : Jauh, Mar?
M : Ya lumayan. Emang kamu uang jajannya berapa dan sebulan?
D : Satu setengah, Mar.
M : Hah? Juta?
D : Iya....
disitu gue udah malu. malu banget sebenernya.
M : Banyak banget, Dan. Aku 50 ribu sampe seratus tibu seminggu. Tergantung Ayah atau Ibu ada uang apa nggak.
D : Emangnya gimana caranya, Mar? Bisa?
M : Ya dibisa bisain. Sekali makan cari aja yang 3000. Ada kok nasi pecel harganya segitu.
Dan gue cuma bisa bilang
D : kapan kapan ajak aku ya mar.
M : Ayuk yuk

Disitu malu deh gue asli. Asli malu banget. Gue yang udah alhamdulillah gini aja masih ngeluh sana sini, padahal masih banyak yang jauh dibawah gue.

Hari terakhir Ospek Patriot, salah seorang temen gue pingsan pas lagi dijemur. Beberapa temen laskar gue langsung ngebopong dia ke pinggir. Dan sehabis ospek gue sama salah seorang temen gue berbincang bincang tentang insiden jatuhnya MR tadi.

D : May, MR kasian banget ya. Dia sahur nggak tadi pagi?
M : Nggak, Dan, dia nggak sahur
D : Yah itu sih salahnya sendiri, kenapa nggak sahur?
M : Nggak gitu, Dan. MR tuh nggak ada uang buat beli makanan sahur?
D : Hah? Masa sih, May? Segitunya?
M : Aku pernah diceritain, MR tuh disini nggak ngekost. Dia kaya disuruh nungguin rumah gitu di daerah Bantul, ya berarti kalau ospek jam 6 pagi, dia berangkat dari bantul jam 4 pagi. Mana tadi dia nggak sahur. Buat bel air putih aja dia nggak ada uang.

Disitu gue diem, gue inget pas kumpul laskar pertama kali dan rambut dia belum dicukur dengan alasan belum punya uang buat cukur rambut. Sepatu dia juga dilakban hitam soalnya dia cuma punya sepatu satu dan itu warnanya bukan hitam.
Ya Allaaahh........... miris banget dengernya? Sedangkan gue? Baru beberapa bulan aja beli sepatu, udah minta beliin sepatu lagi. Kalau makan nggak abis, kadang kadang disisain. Kalau makanan yang ada di meja nggak sesuai selera gue, gue nggak mau makan dan ngambek sama mama. Padahal ada orang yang buat beli makanan aja dia nggak mampu.

Saat itu gue lagi ngomongin pulang lebaran kapan, ternyata ada salah satu temen laskar gue yang asalnya dari Bogor juga, dia ngedenger gue ngomong tentang Bogor.
R : Dan, kamu dari Bogor ya?
D : Iya Rid, aku dari Bogor. Kamu juga?
R : Orang tua aku di Bogor.
D : Oh gitu, nanti kamu pulang tanggal berapa? Bareng aja yuk sama aku
R : Emangnya kamu naik apa?
D : Pesawat. Aku dapet harga promo nih 300 ribu
R : Mahal banget, Dan?
D : Itu harga promo, Rid. Sekarang tiket kereta juga sama segitu.
R : Kayaknya aku nggak pulang deh.
D : Hah serius?
R : Iya, udah biasa kok. Aku udah 4 tahun nggak pulang dan nggak ketemu orangtua aku.
D : Oh gitu, kamu nggak kangern, Rid?
R : Ya gimana, mau nggak mau. Tapi ya nggak apa apa, disini juga aku banyak temen kok hehehe, jadinya bisa main bareng sama mereka juga.
D : Mmm... kapan kapan kalau aku ke Bogor naik mobil, ikut aku aja, Rid. Hehehe
R : Iyaaa.... makasih Dan

Lagi lagi gue malu. Ini gila, gila banget. Baru dua minggu disini aja gue udah ngeluh minta pulang, kangen sama Bogor. Nah dia? 4 tahun lho nggak ketemu orangtuanya. Dia masih bisa senyum. Ya Allah, gue malu banget sama diri gue sendiri.

Dan inilah mereka.......








Dan gue mulai berpikir, disini gue balajr banyak. Khususnya kesederhanaan yang mungkin nggak bisa gue dapetin kalau gue kuliah di perguruan tinggi lainnya.

Dari wajah wajah mereka tergambar keceriaan dan keikhlasan dalam kesederhanaan.

Walau mereka nggak bawa mobil jazz, mazda, atau bahkan ferrari ke kampus mereka masih bisa tersenyum.

Walau mereka nggak punya blackberry, i phone, notebook, atau ipod merka masih bisa komunikasi dengan lancar satu sama lain tanpa ada hambatan sedikitpun.

Mereka masih bsia menerima satu sama lain meskipun gigi mereka nggak rata karena nggak pake behel (hehehehe).

Mereka masih bisa pergi ke kampus dengan rapi walau baju mereka bukan topman, topshop, zara, ghaudi, atau giordano.
Mereka masih bisa melakukan semuanya dalam kesederhanaan.

Itu semua hal hal yang mungkin nggak bisa gue dapetin kalau gue nggak disini.
Terimakasih Tuhan, telah memberikan saya kesempatan lebih banyak untuk belajar.
Terimakasih Tuhan, telah memberikan semuanya yang saya butuhkan, bukan yang saya inginkan. Sekarang saya mengerti kenapa Engkau menuntun saya kesini, bukan ke tempat lainnya.

Karena kalau Tuhan memberikan apa yang gue inginkan, gue nggak akan punya kesempatan untuk belajar menghargai apa yang kita punya sekarang.

Sekali lagi terimakasih Tuhan.
Banyak sekali yang berubah di tahun 2010 ini. Mulai dari hidup sampai cara berpikir gue. Ya mungkin faktor umur juga kali ya, tahun ini umur gue 18. Angka 17 udah gue lewatin dengan sangat berwarna bersama teman-teman yang gue anggep anugrah dari Allah, Rakit Bambu. Menurut gue Rakit Bambu bukan sekedar angkatan yang RAgu-ragu; pura-pura saKIT; Bohong; cari AMan; BingUng .
Rakit bambu adalah satu kesatuan dari individu yang mempunyai macam macam karakter terus masing masing bambu itu menyatu demi berlayar ke suatu tempat bernama kesuksekan.

Yap we did it kalo kata dora.
Dan ajaibnya, sampai sekarang walaupun kita udah misah misah, ikatan itu masih tetap ada. kuat mengikat satu sama lain.
Oke, mungkin gue lebay atau apalah itu................ but it happens!

"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan" kayaknya itu kata kata udah basi banget. Tapi kata-kata itu emang bener loh. Di setiap akhir, pasti ada awal baru. Mau nggak mau kita harus siap buat awal baru itu, meskipun kita udah nyaman. Karena hidup nggak stuck disitu terus, hidup juga harus berjalan, berputar, bahkan berlari.

Masing-masing dari kita harus belajar buat ikhlas nerima itu semua, harus mau meninggalkan area nyamannya untuk menggapai target, menggapai impian. Kalau kita terus menerus tinggal dan nggak mencari tantangan, terus kapan kita mau maju?

Kata-kata itu terus gue tanamkan setiap hari.
Smansa, Rakit Bambu, dan Bogor adalah comfort zone gue selama ini. Tapi mau nggak mau hidup harus berjalan, dan tantangan harus diambil.
Mimpi yang membawa gue kesini, ke sebuah kota bernama Yogyakarta, ke sebuah Universitas ternama bernama Universitas Gadjah Mada.

Dan gue percaya, Allah yang menuntun gue. Ini bukan masalah gue terlalu bodoh atau apalah..... Tapi ini masalah takdir. Karena itu gue percaya, Allah yang menuntun gue kesini.
Mungkin pada awalnya emang berat, tapi bakalan tambah berat kalau lo tangisin terus menerus.
"Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan" itu gue baca dari status salah satu contact di bbm gue. Dan gue mencoba untuk menyalakan lilin.

Setelah gue menyalakan lilin, barulah gue tau kalau dunia nggak segelap yang gue bayangkan.
Oke, kehidupan kuliah memang beda banget dari kehidupan gue sebelumya.
Disini kita dianggap sebagai orang dewasa dengan semua permasalahan di dalamnya. Sebelumbnya gue sempat berfikir, kalau kuliah bisa bebas. Bebas nggak dikekang lagi sama mama dan papa, bebas untuk menentukan langkah. Ya, memang nggak salah kok. Sekarang gue bebas melakukan apa aja, toh nggak ada yang ngelarang. Tapi sekarang, kita udah dewasa kan? masa depan kita, kita yang nentuin kan? Apa mau masa depan kita rusak gara-gara apa yang kita lakuin hari ini?

Sekarang gue mulai mengerti. Kebebasan yang dimaksud ada batasnya. Batasnya adalah tanggung jawab.

Sore itu, sehabis survei tempat buat makrab. Gue, Diyah, Delfi, Wana, Ucup, Iki, sama Gopar.
Di ekstra hot deket mirota kampus kita makan malem.
Makan malem tersebut diselingi dengan obrolan obrolan ngalor ngidul.
dan percakapan itupun berlanjut sampai sini .........

G : Iya, nyokap gue lebay banget sampe mau dikirimin mobil segala dari bontang.
D : yaelah par, lo aneh deh. Iyain aja kenapa. enak kali ada mobil.
G : Nggak gitu. Sekarang aja gue minta turunin uang jajan jadi sejuta. Nanti nih bulan depan rencananya gue mau minta turunin lagi jadi 700
D : Aneh deh lo. Aneh banget
G : Ei, gini. Okay gue dikasih banyak fasilitas, tiba tiba IPK lo jeblok. Lo mau tanggung jawab gimana sama orangtua lo?

Disitu gue diem sejadi jadinya. Mikirin kata katanya Gopar barusan. Kata katanya simple, tapi nusuk buat gue. Gue jadi malu deh, malu banget sama diri gue sendiri. Kayaknya selama ini gue kerjanya nyusahin orang tua gue mulu. Baru baru ini gue maksa maksa nyokap gue buat ngirimin gue mobil, buat gue pake disini.
heloooooo........... hey dan, lo disini mau ngapain sih? Mau ngehambur hamburin duit orang tua lo? Mau ngegaya?

Bokap nyokap gue setengah mati banting tulang buat gue, guenya enak enakan disini? Gila apa?
Astaghfirullah................ disitu gue mulai sadar. Sadar banget.
Maafin ya Mah, Pah selama ini cuma nyampah doang. Bisanya cuma minta duit terus diabisin gitu aja.

Sejak saat itu gue mulai janji sama diri gue sendiri, nggak mau jadi sampah buat siapapun.
Gue mau buktiin, tanpa fasilitas gue bisa berhasil. Insya Allah
I'll prove to the world, this is the time to fight and in the end I have to win.
Rabu, 1 September 2010

Hari itu ada buaka bareng angkatan teknik industri 2010 bareng pemandu pemandunya juga di quack quack gejayan. Pulangnya seperti biasa, geng F4 nongkrong di kamar gue. Dan tiba-tiba ada yang nyeletuk "Laper ya?"
Okay, tangan langsung bergerak dan nelfon. Tapi bingung mau nelfon apaan........... Ya akhirnya diputuskan : FOODFEZT. Okay gue ngeluarin HP yang isinya kartu XL.

Kali ini lola jadi korban, dia yang bertanggung jawab atas semua makanan yang kita pesan.
"Ya, didata dulu ya mb........." tuuuuuuttt. dan ternyata pulsa xl gue abis hahaahaha
Ganti pake hpnya melita tapinya nggak nyambung nyambung.
Batal deh mesen wafel di foodfezt.

Akhirnya kita bertiga (minus lola) memutuskan untuk jalan jalan di sekitar pogung naik sepeda. Gue minjem sepedanya mbak rizka dan melita minjem sepedanya lola.
swinggg swiinggg kita menjelajahi pogung.
Berhenti dulu di depan kantin EMB dan jajan tela tela, gue jajan pisang goreng.
Sementara tuh tela tela sama pisang dibikin, gue, indah, dan melita terus menyusuri pogung dan tiba tiba................ PRAKKK

Gue mulai deg deg an dan mikir ada yang ga beres.
BENER AJA............ blackberry gue jatoh dari keranjang sepeda ke aspal. NICE hahahaha
Ah yasudahlahyaaa sudah biasa jatoh, BB gue udah jelek banget ini. Yaudah, lanjut jalan.
Kita semua menyusuri pogung bak gita gutawa di video clipnya
Sampai lah kita semua pada sebuah warung yang menjual es krim wall's.......

"NDAH MEL, trackball aku........" Yak, nice banget, trackball gue plus ringnya udah nggak ada di tempatnya. SIAL abitchhhh.....
Gue balik ngambil pisang goreng sambil jalan jalan di pogung dengan hati resah gundah gulana mikirin trackball

Sesampainya di kosan, langsung deh buka jajanan........
pas setengah makan pisang

D : "Lol, kok rasanya coklat ya?"
L : "Kok ini blueberry ya?"
HUAHAHAHAH pisang gorengnya ketuker ah gila ini sial amat ya kikiikiki

Setelah teman teman pulang dari kamar gue, penderitaan pun dimulai
sepi sepi sendiri aku benci
aku ingin bingar, aku ingin di pasar huahahaha
merana deh gue mikirin trackball
sampai sampai gue bertekad "besok harus ke amplas benerin trackball"

Dan kesialan pun berlanjut sampe sahur
Sahur mita berlima masak mie. Itu juga kesiangan............
udah gitu mie nya gagal gagal gimanaaa gitu hahahaha

Kamis, 2 September 2010

Ya, hari ini kuliah jam 7 dengan mata kuliah : Fisika 1
Hati dan jiwa gue masih kepikiran trackball, sampe akhirnya gue minta tolong fitrah buat nemenin gue ke amplas.
Hari itu Jogja bener bener panas dan hari itu masih puasa. Tapi gue harus banget benerin trackball, kalo nggak gue ga bisa hidup (lebaaayyy)
Untung ada fitrah yang baik banget mau nganterin gue ke amplas buat benerin trackball.
Setelah trackball bener, gue balik ke kos an dan ngadem bentar.

Yak, kesialan pun bertambah, gue ga bisa KRSan. disitu kelas banteknya penuh banget padahal kan semester 1 paketan. huh makin makin aja gue bete
Nyampe kelas, entah mengapa badan gue nggak enak banget. meriang gimanaaa gitu
Si dosen pun menerangkan bahan teknik, gue ga bisa ngikutin sama sekali sampe akhirnya......
"Mbak, mbak sakit ya? kalau sakit boleh diluar kok."
jujur gue udah nggak kuat banget, tapi daripada gue diluar sendiri, mana ada kuliah PTI lagi kan abis ini.

Dosen Bantek pun keluar dan tiba tiba dunia jadi gelap.............
gue ga inget apa apa lagi dari situ
yang gue inget semuanya jadi terang, dan ternyata itu di RS Sardjito.

Menurut cerita dari temen temen tuh :
gue pingsan dari kursi ke lantai pas dosennya baru keluar, gue dibawa keluar diminumin air, dikipas kipas, ditepuk tepuk pipinya, dibilang kesurupan, diangkat, bikin heboh kelas orang, macem macem deh gue gatau persisnya kaya apa gue ga sadar

Sadar sadar gue di sardjito tangan gue dipencet pencet, gue ditanyain "namanya siapa mbak?" berkali kali. Disitu samar samar gue bisa liat putu sama yusuf nungguin gue
Thanks to Putu and Yusuf yang udah nganterin gue ke sardjito, sama petugas JTMI juga yang gue gatau namanya. Makasih yaaa semua maaf ngerepotin

Selang oksigen udah nempel di idung gue,
jarum buat ngambil darah udah tersedia
Dan samar samar gue denger Ucup ngomong "Harus di opname......."
Ah gila banget gue gamau banget. Putu ngomong "Dan, makan yaaa, atau ini minum dulu supaya ada isi perutnya....."
Karena takut diopname dan pengen pulang, gue makan rotinya dengan semangat.
Gue denger lagi harus disuntik
ya Allaaahh separah apa sih gue...............
Gue yakin ini cuma salah makan atau tensi gue drop, itu aja

Nggak lama indah, lola, cindy dateng
ya ampun maaf banget yaaa temen temen ngerepotin
Dan setelah itu nyokap bokap telfon, banjirlah tangis gue.........

D : "Papah, eneng mau pulang paaahhh........"
P : "Ope yang sabar ya, namanya juga kan nyari ilmu disana, nanti papa jemput di bandara ya. ope sabar yaa, 2 hari lagi kan pulang....."
M : "Pe, jangan nangis yaaa......."
Ah makin makin aja gue nangis kayak apa

Nggak lama, ternyata gue boleh pulang. gue pulang bareng cindy, lola, dan bapak bapak petugas JTMI dianter sampe kos an
Dan lo tau apa? semua biaya rumah sakit dibayarin sama si bapak bapak petugas JTMI, kayanya sih dibayarin UGM, sebagiannya diasuransiin GMC UGM.
Baik banget siiiiiiihhh..............

Harusnya hari itu gue ada bubar sama laskar adam malik, tapi berhubung gue sakit jadi nggak ikut.
Tapi..............

Mereka nengokin gue di kos an dan bawain makanan
Aaaaaaaaaa baiknyaaa............
Terus cerita ceritaan deh sama mereka
Makasih yaaa Adam malik

Sabtu, 4 September 2010

Akhirnya hari yang gue tunggu tunggu dateng juga. Rasanya deg deg an gimanaaaa gitu mau pulang.

Sebelum pulang, gue beres beres kos an, nyuci sprei, selimut, tong sampah dan masih banyak lagi. Intinya gue beres beres kos an.
Jam setengah lima sore gue berangkat dari kos an, nggak lupa pamit sama pak ucup juga.
Sebelum ke bandara, gue ke jakal dulu beli oleh oleh buat orang orang dibogor. Bukan oleh oleh sih, tapi titipan dari mama, that was ayam goreng mbak titik solo.

Jam 5 kurang 5 gue sampe bandara dan langsung check in bagasi.
Sampai lah gue di waiting room dan...............usshhhh biru smeua sama seragamnya anak anak TN. Hahahahaha pengen garuk garuk aspal deh gue jadinya.

Pesawat pun delay kira kira 20 menit. yaaa namanya juga orang indonesia, susah sih ya kalo nggak ngaret.

Sesampainya di Soekarno Hatta International Airport, gue langsung ngambil bagasi dan nyari papa yang udah jemput di luar sana,
Oh My God, rasanya kaya nggak percaya...........
Mama, Papa, Ena, Enin........................ dan sebentar lagi Bogor

Then Finally home. Udah lama banget nggak liat tempat ini. Oh My God.
Dan mobil kesayangan gue, called BlackBee, masih bertengger di garasi. Uuuhhh pengen meluk mobil yang udah nemenin gue kemana mana, yang penuh kenangan, yang................. hahahahah

Kamar depan, kamar mama, kamar mandi, kamar atas, halaman, ruang tamu........ auch semuanya bikin gue senyum.
Karena hari udah malam banget, yaaa mau nggak mau harus tidur. Tidur sama mama. Senengnyaaaaa

Dan hari hari pun dimulai, hari hari ceria, tanpa beban........
Hari hari bersama RakitBambu.
Gue tau, hari hari kayak gini nggak akan berlangsung lama, tapi cukup jadi hujan di tengah tengah kekeringan



Selalu, selalu bisa naikin mood gue.
Seberat apapun masalahnya, kalau ada RaBam pasti semuanya jadi ringan

Sampai akhirnya lebaran dateng, senengnya kumpul sama keluarga. Makasih Ya Allah, makasih udah ngizinin saya ngelewatin lebaran bareng keluarga. Sumpah, kerasa banget loh kalo nggak bareng bareng keluarga. Mungkin dulu gue kurang ngehargain arti kebersamaan bareng keluarga, sekarang gue jadi ngerti banget namanya kebersamaan.

Dan.......... LIBURAN KE PANGANDARAN





Disini gue ngerasain banget pentingnya quality time bareng keluarga, sebelum sebelumnya gue jarang banget mau diajak kumpul keluarga, soalnya bakal rame banget, bakal riweuh dan banyak balabalabelebele deh. Gue lebih suka diem di kamar, dengerin lagu, and doing things alone.

Tapi semenjak gue di jogja, gue ngerti banget arti quality time bareng keluarga.
Gue kangen banget ocehan ocehan nyokap gue yang suruh gue mandi lah, suruh beresin tempat tidur lah, suruh makan lah. Yayayaya di Jogja mana ada yang bawel nyuruh gue makan lagi, anduk mau gue taro dimana aja nggak ada yang protes, mau gue makan atau nggak ya mana ada yang peduli.

Yaaa libur lebaran sangat gue manfaatkan. Amat sangat. Apa-apa sama mama, sama papa, sama enin, sama bapak.
Pokoknya semuanya yang tadinya nggak meaning, jadi meaningful banget kerasanya.
Yaaa mungkin ini salah satu hikmah gue kuliah di Jogja, gue jadi mengerti, jadi sadar akan arti keluarga

Di dunia ini setiap orang pasti punya salah

Pasti pernah khilaf

Dan pasti pernah menyesal


Mengenai kesalahan, di dunia ini ada tiga tipe orang

Yang pertama, orang yang melakukan kesalahan, kemudian orang itu menyesal, bangkit, dan memperbaiki kesalahannya

Yang kedua, orang yang melakukan kesalahan, kemudian orang itu menyadarinya, terpuruk semakin terpuruk

Yang ketiga, orang yang melakukan kesalahan, ia masa bodoh dengan kesalahannya, lalu ia melakukan kesalahan yang sama

Sungguh beruntung kalau salah satu dari kita bisa menjadi orang tipe pertama. Orang tipe pertama adalah orang yang beruntung di dunia ini karena ia selalu belajar dari kesalahan kkemudian menjadikannya pengalaman untuk masa depan supaya nggak terperosok ke dalam lubang yang sama

Sayangnya ternyata gue bukan orang tipe tersebut

Mungkin gue terlalu bodoh oleh karena itu gue sering sekali dibodohi orang.

Gue adalah orang yang terlalu mudah percaya pada orang lain dan memiliki euforia berlebihan.

Termasuk masalah hati.

Kesalahan terbesar yang pernah gue lakukan : mempercayakan hati gue ke orang yang salah.

Dan itu nggak terjadi sekali. Berkali kali.

Itu sebabnya gue bodoh. Gue berani mempercayakan hati gue buat orang yang baru gue tau sekalipun.

Gue bukan orang yang gampang jatuh cinta

Mungkin gue pemilih, terlalu banyak maunya, perfeksionis, atau apalah............

Dan itu, itu yang buat gue terpuruk saat gue harus nerima kenyataan bahwa orang yang gue percayain ternyata nggak sebaik yang gue pikir.

Banyak orang bilang, seharusnya gue bersyukur karena ditunjukkin kalau orang itu nggak sebaik yang gue bayangkan. Tapi nggak bisa........

Ngerti kan rasanya kayak apa? Kayak lo nemuin satu rumah yang nyaman, yang bisa jadi tempat lo berlindung kalau ada hujan, badai, bahkan panas sekalipun. Lo bawa semua barang barang lo ke rumah itu, lo tata isi rumah itu sesuai kehendak hati lo. Tapi tiba tiba rumah itu runtuh. Kebayang nggak sih gimana perasaan lo? Kurang lebih kayak gitu

Butuh waktu yang lama buat gue bisa bangun rumah itu utuh.

Butuh usaha yang keras buat ngeruntuhin sisa sisa bangunan rumah yang udah runtuh, butuh waktu buat bikin vondasi yang kuat, dan jelas butuh waktu buat bikin rumah yang lebih nyaman dari rumah yang runtuh itu.

Dan sekarang gue udah mulai lelah buat kembali bersihin sisa sisa puing, menggali untuk vondasi yang kuat, dan kembali membangun tembok yang kokoh supaya bisa bikin rumah yang nyaman.

Ya, kesalahan terbesar yang pernah gue lakukan : mempercayakan hati gue ke orang yang salah.

DAN ITU KAMU!

Selamat tinggal Bogor, Selamat datang Yogyakarta
Selamat tinggal dunia mimpi, selamat datang kenyataan
Selamat tinggal hari bersantai santai, selamat datang kerja keras

Udah lama juga ya nggak nulis blog ini, lamanya sampe kayangan deh hahaha nggak nggak yang ini lebay banget
Udah berbulan bulan tepatnya
Dari sejak itu.................. sejak apa ya? hehehe sejak dunia berubah masam
Sejak damai berubah gamang
Sejak senyum berubah tangis
aaaaaaaahhhhhh sejak semua nya berubah drastis gara gara satu hal.
Ya, satu hal dan agak vulgar dan frontal kalau gue umbar disini.

Saat gue nulis ini, gue lagi ada di kos an, tepatnya baru pulang dari kampus abis ngomongin buka bareng satu angkatan teknik industri.
Sebenernya gue bingung mau ceritain semuanya darimana, terlalu banyak hal yang harus diceritain. Terlalu banyak topik yang harus dibahas, mulai dari mental, hati, sampai fisik.

Ternyata mental gue nggak sekuat yang oranglain kira, mental gue masih tempe. Masih cupu, masih level inti bumi kalau kata Nada.
Jujur, gue masih sering nangis kalau inget semuanya, kalau inget mimpi gue di ITB. Bukannya nggak bersyukur sama apa yang udah gue dapetin sekarang. Tapi apa rasanya mimpi yang udah lo bangun harus hilang gitu aja dalam waktu satu detik?

17 Juli 2010
Hari yang buat gue tersentak. Kaget. Surprise. Saat itu gue baru habis mandi dan buka twitter. Gue liat salah satu tweet orang, intinya : pengumuman snmptn udah bisa dibuka.
karena modem gue lagi nggak aktif, gue lari ke rumah tante yang letaknya di belakang sambil bawa map yang isinya kartu peserta SNMPTN.
Gue nyalain PC dan mencoba connect modem ke PC.
Bismillahrirrahmanirrahim gue masukin nomer peserta SNMPTN gue dan disitu tertulis
"Maaf anda belum diterima di ITB"

Nggak tau apa namanya perasaan yang kaya gitu, yang jelas detik itu gue ngerasa ada sebagian jiwa gue yang ilang, yang dicabut. Rasanya tuh kaya lo habis ditusuk pisau tepat di jantung lo, terus pisaunya lo cabut tiba-tiba. Kurang lebih kaya gitu.

Air mata tiba tiba turun, tangisan gue udah nggak bisa dibendung lagi.
yang gue denger saat itu cuma suara tante gue "Udah teh, UGM itu bagus banget. Kurang bagus apalagi UGM. Udah teh"

Gue ga peduli tante gue ngomong apa, gue lari sekuat tenaga balik ke rumah. Gue nangis sejadi jadinya karena gue nggak tau apa yang harus gue lakuin saat itu.
Semua orang yang ada dirumah panik dan mencoba nenangin gue. Nggak ada yang bisa satupun.

Di otak gue terbayang banget jas almamater ijo lumut, gedung ganesha, Azies, Zaky, Ivan.
Kali ini rasanya kaya anak balita yang harus pisah sama dot nya.

Rasanya macem-macem.

Beberapa menit kemudian, kebayang kota Yogyakarta.
Gedung Teknik Universitas Gadjah Mada.
Graha Sabha Pramana
Malioboro.
Entah mengapa air mata gue deres lagi.

Dan semuanya sekarang bukan bayangan lagi, semuanya menjadi nyata dan ada di depan mata. Sesuatu yang harus gue jalani beberapa tahun kedepan. Sesuatu yang belum bisa gue terima, sesuatu yang masih belajar gue cintai, sesuatu yang berbeda, berbeda dari mimpi gue sebelumnya.

Hidup semakin keras,
disini gue dipaksa buat hidup mandiri, ngejalanin semuanya sendiri, beradaptasi..............
susah. susah banget. Semuanya berubah 180 derajat.

Kehidupan kuliah mulai berjalan,
semuanya terasa semakin sulit. Entah mengapa semua yang ada disini seakan akan berada di pihak yang berbeda dengan pihak gue, dimana gue adalah pihak yang dirugikan.

Padahal, bukan begini caranya..............
Hidup itu harus dinikmati, bukan hanya dilewati.
Tapi nggak tau kenapa, yang gue pengen sekarang ini cuma scape semuanya
Mustahil banget kan? Tapi itu yang gue pengen saat ini.

Ya, gue emang lemah dan hidup semakin keras.

Hidup, apakabar?

Semoga kamu tetap mengesankan dan tidak membosankan untuk saya jalani. Saya selalu berdoa untuk itu.

Kamu penuh sekali dengan kejutan.

Ya, saya nggak pernah tau apa rencana Tuhan untuk hidup saya.

Termasuk yang satu ini, menghadirkan dia ditengah tengah hidup saya. Saya pun nggak tahu tujuannya untuk apa.

Yang jelas kehadiran dia sudah bikin semuanya berbeda dari sebelumnya.

Kamu tahu nggak, terkadang makan saya jadi lebih nikmat, tapi terkadang jadi tidak nikmat. Terkadang tidur saya jadi lebih nyenyak, tapi terkadang jadi tidak nyenyak. Terkadang saya suka tersenyum sendiri, tapi terkadang kesal sendiri.

Dia membuat semuanya menjadi fluktuatif, termasuk emosi saya. Dia membuat saya menjadi labil. Sangat labil.

Hidup, siapa sebenarnya dia? Datang dengan tiba tiba dan nggak pernah saya sangka sebelumnya. Datang dengan kebetulan yang hebat, yang nggak pernah saya kira sebelumnya.

Hmmm saya jadi penasaran, sehebat itukah dia sampai dia bisa mengubah hidup saya jadi sebaik ini? Sumpah, saya nggak tahu dia, seperti apa dia. Tapi kenapa bisa bisanya saya sepercaya ini sama dia?

Tuhan, kalau memang dia baik untuk saya, maka dekatkanlah. Tapi jika dia nggak baik buat saya, tolong jauhkanlah dia. Jujur, saya capek sakit hati. Saya udah males buat buang buang airmata saya.

Saya sadar, saya udah mulai dewasa, sekarang saya ingin semua hal yang ada di hidup saya menjadi serius, bukan untuk dijadikan mainan. Tolong saya, Tuhan. Tolong saya hidup.

Suatu sore gue nonton berita di tv dan disitu ada liputan tentang Pak Habibi lagi nungguin istrinya, Ibu Ainun Habibie, yang lagi kritis di rumah sakit di Jerman. Dan ada foto Pak Habibi lagi nyium istrinya yang lagi kritis di tempat tidur rumah sakit. Ini nggak lebay : gue renyuh liatnya.

Ternyata cinta mereka berdua nggak sedikitpun berkurang karena waktu. Cinta mereka berdua nggak kenal ruang dan waktu.

Malemnya, gue dapet broadcast message isinya ngasih tau kalo Bu Ainun Habibie meninggal. Ya Tuhaaann............

Dan selama beberapa hari, nggak berhenti berhentinya tv ngeliput berita itu dan gue sama sekali nggak pernah bosen ngeliatnya. Keliatan banget dari mukanya Pak Habibie kalo dia kehilangan, kehilangan yang amat sangat dalam.

Ternyata perfect love story nggak cuma ada di fairytale yaa. A perfect love story starring BJ Habibie and Ainun Habibie. Dua manusia yang almost perfect. Yang diidolakan ribuan bahkan jutaan orang didunia ini. SALUT.

Kemarin malam, gue lagi bbm an sama salah seorang teman dan nggak sengaja ngomongin Pak Habibie dan Bu Ainun. He sent me something.

It sounded :

Puisi BJ Habibie untuk almarhum istrinya

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,

Dan kematian adalah sesuatu yang pasti,

Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,

Adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah hati, hatiku seperti tak ditempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba tiba hilang berganti kemarau gersang

Pada airmata yang jatuh kali ini, saku selipkan salam perpisahan panjang

Pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada

Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini

Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu Sayang

Tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini

Selamat jalan,

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya

Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada

Selamat jalan Sayang

Calon bidadari surgaku

BJ. Habibie

Merinding bacanya? Sama banget. Gue juga merinding. Ternyata benar benar ada loh love story kayak gitu. Dan itu terjadi sama orang orang yang hebat kayak Pak Habibie dan Bu Ainun.

”Iyalah dan, bayangin aja orang yang hampir 50 tahun nemenin kamu kemana mana, support kamu dalam semua hal yang kamu lakukan, orang yang pertama kali kamu lihat saat kamu baru membuka mata di pagi hari tiba tiba harus mendadak pergi. Apa rasanya coba?” Mas Nara’s quote. Iya juga ya kata Mas Nara.

Ya Tuhaaannn nggak kebayang yaaa perasaannya Pak Habibie gimana

An Almost Perfect Package named Oka Antara
Oke cukup buat santai santai, dan perang pun berlanjut.
Makasih Tuhan, udah ngasih saya waktu kurang lebih sebulan buat santai santai. Sekarang waktunya berjuang lagi. Yaa, hidup ini kan penuh perjuangan. Kalo ngga mau berjuang? Mati aja mendingan hahaha

14 April 2010.
15.55

Setelah sekian lama nungguin pengumuman tes ITB yang katanya 'siang' hari keluarnya sementara ini udah sore, akhirnya web nya udah bisa diakses juga. Akhirnya di address bar gue ketik http://www.itb.ac.id dan masuk ke menu pengumuman PMBP ITB di Daerah.
Gue ngetik Nomer peserta gue : 106010187 dan nomor formulir : 10202133 .
La Haula Walaa Kuwwata Illabillah. Gue berdoa, bukan berdoa supaya diterima, tapi berdoa supaya dikuatkan aapapun hasilnya nanti. Dan muncullah gambar dan tulisan seperti ini :


Dan bener, Allah memberikan kekuatan yang amat besar. Aneh bin ajaib deh, kok gue malah ketawa dan bilang 'alhamdulillah' dalem hati gue. Alhamdulillah karena nggak ngebebanin Mama dan Papa karena harus ngeluarin budget ekstra besar dalam waktu dekat ini. Firasat gue bener, gue emang ngga dapet di daerah. Entah kenapa firasat gue sebagian besar benar.

Setelah itu, gue langsung nanya-nanya. Dan setelah informasi terkumpul, ini orang orang yang keterima :

1. andradhita (smansa) : sains dan teknik (KN)
2. Luthfi (smansa) : FSRD

3. Aulia Ardista (smansa) : FSRD
4. Rayanda (smansa) : FTTM
5. Galuh Adika (smansa) : SBM
6. Angga Triyudha (smansa) : FITB
7. Frilla Amanda (smansa) : STEI
8. Fadilla Rochman (smansa) : KN
9. Hans (smansa) : sains dan teknik (KN)
10. Faradina (smansa) : teknik mesin

Alhamdulillah, lumayan banyak yang dapet di daerah.
Semoga gue bisa nyusul mereka lewat SNMPTN. Amin

Banyak banget nilai plus yang bisa gue ambil disini. Diantaranya :
1. Seperti kata Reifan "kan kalau keterima di snmptn, uangnya bisa kamu beliin baju yang banyak, kamu beliin brownies sekarung, susu cimory rasa pisang sekulkas, coklat kinder bueno se peti."
Iyaa, bener banget. Mama sama Papa ngga usah keluar uang yang ekstra besar dua kali. UGM kan udah 43.500.000, nah kalau gue keterima disini tambah lagi dong 65.000.000 aw aw aw banyak banget kan?

2. Seperti kata Ivan "saat satu pintu tertutup, maka akan ada pintu lain yg terbuka".
Ya, berarti ada pintu yang terbuka buat gue.

3. Semangat juang gue naik lagi. Berkali kali lipat. Yang tadinya semangat juang gue udah ampir mati, sekarang bangkit lagi. Bahaya kan kalau mati? Mendingan gue mati aja deh daripada semangat juang gue yang mati. Mau gimana kalo semangat juang mati? Secara hidup ini kan berjuang, kalo semangat juang ngga ada bisa abis kita dimakan keadaan. Yoi ngga?

4. Gue belajar lagi! ini nih yang paling asik hahahaa. Selama ini mungkin belajar gue nggak bener, kali ini gue harus belajar bener dan nguasain semua materi. Kalo gue keterima di usmd, kan ga bakal gue belajar belajar materi SMA. Kacau kan? Sedangkan nanti di ITB kan ada TPB juga, IP gue jeblok dong kalo ga bisa apa apa.

Banyaaakkk banget deh nilai positifnyaa.