Welcome to our website !

Another Day to Fight and Another Chance to Win

By 13.23

Banyak sekali yang berubah di tahun 2010 ini. Mulai dari hidup sampai cara berpikir gue. Ya mungkin faktor umur juga kali ya, tahun ini umur gue 18. Angka 17 udah gue lewatin dengan sangat berwarna bersama teman-teman yang gue anggep anugrah dari Allah, Rakit Bambu. Menurut gue Rakit Bambu bukan sekedar angkatan yang RAgu-ragu; pura-pura saKIT; Bohong; cari AMan; BingUng .

Rakit bambu adalah satu kesatuan dari individu yang mempunyai macam macam karakter terus masing masing bambu itu menyatu demi berlayar ke suatu tempat bernama kesuksekan.

Yap we did it kalo kata dora.
Dan ajaibnya, sampai sekarang walaupun kita udah misah misah, ikatan itu masih tetap ada. kuat mengikat satu sama lain.
Oke, mungkin gue lebay atau apalah itu................ but it happens!

"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan" kayaknya itu kata kata udah basi banget. Tapi kata-kata itu emang bener loh. Di setiap akhir, pasti ada awal baru. Mau nggak mau kita harus siap buat awal baru itu, meskipun kita udah nyaman. Karena hidup nggak stuck disitu terus, hidup juga harus berjalan, berputar, bahkan berlari.

Masing-masing dari kita harus belajar buat ikhlas nerima itu semua, harus mau meninggalkan area nyamannya untuk menggapai target, menggapai impian. Kalau kita terus menerus tinggal dan nggak mencari tantangan, terus kapan kita mau maju?

Kata-kata itu terus gue tanamkan setiap hari.
Smansa, Rakit Bambu, dan Bogor adalah comfort zone gue selama ini. Tapi mau nggak mau hidup harus berjalan, dan tantangan harus diambil.
Mimpi yang membawa gue kesini, ke sebuah kota bernama Yogyakarta, ke sebuah Universitas ternama bernama Universitas Gadjah Mada.

Dan gue percaya, Allah yang menuntun gue. Ini bukan masalah gue terlalu bodoh atau apalah..... Tapi ini masalah takdir. Karena itu gue percaya, Allah yang menuntun gue kesini.
Mungkin pada awalnya emang berat, tapi bakalan tambah berat kalau lo tangisin terus menerus.
"Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan" itu gue baca dari status salah satu contact di bbm gue. Dan gue mencoba untuk menyalakan lilin.

Setelah gue menyalakan lilin, barulah gue tau kalau dunia nggak segelap yang gue bayangkan.
Oke, kehidupan kuliah memang beda banget dari kehidupan gue sebelumya.
Disini kita dianggap sebagai orang dewasa dengan semua permasalahan di dalamnya. Sebelumbnya gue sempat berfikir, kalau kuliah bisa bebas. Bebas nggak dikekang lagi sama mama dan papa, bebas untuk menentukan langkah. Ya, memang nggak salah kok. Sekarang gue bebas melakukan apa aja, toh nggak ada yang ngelarang. Tapi sekarang, kita udah dewasa kan? masa depan kita, kita yang nentuin kan? Apa mau masa depan kita rusak gara-gara apa yang kita lakuin hari ini?

Sekarang gue mulai mengerti. Kebebasan yang dimaksud ada batasnya. Batasnya adalah tanggung jawab.

Sore itu, sehabis survei tempat buat makrab. Gue, Diyah, Delfi, Wana, Ucup, Iki, sama Gopar.
Di ekstra hot deket mirota kampus kita makan malem.
Makan malem tersebut diselingi dengan obrolan obrolan ngalor ngidul.
dan percakapan itupun berlanjut sampai sini .........

G : Iya, nyokap gue lebay banget sampe mau dikirimin mobil segala dari bontang.
D : yaelah par, lo aneh deh. Iyain aja kenapa. enak kali ada mobil.
G : Nggak gitu. Sekarang aja gue minta turunin uang jajan jadi sejuta. Nanti nih bulan depan rencananya gue mau minta turunin lagi jadi 700
D : Aneh deh lo. Aneh banget
G : Ei, gini. Okay gue dikasih banyak fasilitas, tiba tiba IPK lo jeblok. Lo mau tanggung jawab gimana sama orangtua lo?

Disitu gue diem sejadi jadinya. Mikirin kata katanya Gopar barusan. Kata katanya simple, tapi nusuk buat gue. Gue jadi malu deh, malu banget sama diri gue sendiri. Kayaknya selama ini gue kerjanya nyusahin orang tua gue mulu. Baru baru ini gue maksa maksa nyokap gue buat ngirimin gue mobil, buat gue pake disini.
heloooooo........... hey dan, lo disini mau ngapain sih? Mau ngehambur hamburin duit orang tua lo? Mau ngegaya?

Bokap nyokap gue setengah mati banting tulang buat gue, guenya enak enakan disini? Gila apa?
Astaghfirullah................ disitu gue mulai sadar. Sadar banget.
Maafin ya Mah, Pah selama ini cuma nyampah doang. Bisanya cuma minta duit terus diabisin gitu aja.

Sejak saat itu gue mulai janji sama diri gue sendiri, nggak mau jadi sampah buat siapapun.
Gue mau buktiin, tanpa fasilitas gue bisa berhasil. Insya Allah
I'll prove to the world, this is the time to fight and in the end I have to win.

You Might Also Like

0 bawelan